
SURABAYA || PINTAR INDONESIA – Ribuan warga yang terdiri mahasiswa dan generasi muda memadati lapangan Rektorat Universitas Negeri Surabaya (Unesa) pada Kamis, (26/09/25) malam untuk menyaksikan pagelaran wayang kulit.
Ini membuktikan generasi muda terutama mahasiswa Unesa mulai turut ambil peran dalam menjaga dan melestarikan seni budaya Indonesia terutama wayang kulit yang mulai tergerus di era digitalisasi.
Pagelaran Wayang Kulit dengan dalang Ki Cahyo Kuntadi berjudul “Baladewa Mbangun Praja” ini merupakan kolaborasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Provinsi Jawa Timur bersama Unesa.
Keseruan Pagelaran Wayang Kulit ini dirasakan langsung oleh salah satu penonton Budi Raharjo (22) warga Wiyung Surabaya yang hadir bersama teman temannya mengaku baru kali pertama menyaksikan secara langsung seni budaya wayang kulit yang sebelumnya hanya dilihat melalui televisi.
“Ternyata cerita wayang kulit itu seru dan menghibur. Apalagi, Dalangnya juga hebat memainkan setiap peran lakon pewayangan,” ujar Budi di sela sela Pagelaran Wayang Kulit, Kamis, (26/09/25).
Terlebih lagi, lanjut Budi, para sinden yang hadir ternyata masih muda muda. Ia merasa malu yang terbiasa terlena dengan dunia digital dan gadget hingga lupa akan seni budaya Indonesia yang begitu istimewa.
“Semoga, melalui pagelaran wayang kulit yang menghibur ini temen teman khususnya anak anak muda bisa lebih peduli dan turut serta menjaga kelestarian seni budaya kita,” terangnya.
Pagelaran wayang kulit ini diselenggarakan Unesa dalam rangka menumbuhkan rasa kebangsaan dan cinta terhadap seni-budaya serta kearifan lokal. Serta, sejalan dengan tiga keunggulan Unesa, yakni di bidang olahraga, disabilitas, serta seni dan budaya.
Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni, Martadi mengatakan bahwa, pagelaran Wayang Kulit ini menjadi ruang untuk melestarikan sekaligus dinamisasi bagaimana seni budaya tradisional yang harus dikenalkan kepada generasi muda khususnya mahasiswa Unesa.
“Serta, kita kembangkan agar anak muda punya kecintaan terhadap seni budaya daerahnya,” tandas Martadi.
Martadi menambahkan, kerja sama Unesa dan Bakesbangpol Jatim dalam melestarikan seni-budaya daerah merupakan kolaborasi strategis. Unesa memiliki peran penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang seni-budaya.
“Semoga, civitas dan masyarakat dapat menikmati pagelaran wayang kulit ini untuk membudayakan atau melestarikan budaya bangsa. Sekaligus, bisa menjadi ajang belajar kebudayaan Indonesia,” terangnya.
- Pewarta : Saputra Wijaya
- Foto : Saputra
- Penerbit : Ronie Dwito