
SURABAYA || PINTAR INDONESIA – Singapore Intercultural School (SIS) Surabaya mendukung program Transisi PAUD ke SD dengan konsep yang aman, menyenangkan dan sesuai tahap perkembangan anak anak.
Hal tersebut disampaikan Kepala Sekolah SIS Surabaya Megawati, S.Pd., M.Si, saat menjadi tuan rumah acara sosialisasi Transisi PAUD ke SD bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya dan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Wilayah Surabaya Barat pada Selasa, (01/07/25).
“SIS Surabaya sangat mendukung program ini sebagai bagian dari tanggung jawab pendidikan dalam membangun fondasi yang kuat bagi anak usia dini,” kata Megawati.
SIS Surabaya berkomitmen untuk menghadirkan pendidikan yang relevan, adaptif dan bermakna. Karena, menurut Megawati, pendidikan bukan hanya tentang pencapaian akademik, tetapi juga tentang pembentukan karakter, pengembangan potensi, dan penguatan keterampilan hidup yang penting di abad ke-21.
“Untuk itu, SIS Surabaya membekali setiap peserta didik dengan nilai-nilai luhur, pola pikir kritis, dan kepercayaan diri, agar mampu berkontribusi dalam membentuk masa depan yang lebih baik,” terangnya.
Perlu diketahui, sebagai sekolah internasional dengan pendekatan holistik, SIS Surabaya tidak hanya berfokus pada pencapaian akademik, tetapi juga pada penanaman nilai-nilai kehidupan dan pengembangan keterampilan abad ke-21.
Melalui program tersebut, Pemkot Surabaya terus mendorong implementasi kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah untuk membangun pendidikan dasar yang setara, inklusif dan ramah anak.
Rini Indriyani, S.Farm., Apt. sebagai Bunda PAUD Kota Surabaya mengatakan bahwa, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk memperkuat masa transisi anak-anak dari jenjang PAUD ke SD dengan pendekatan yang menyenangkan sesuai dengan tahap perkembangan anak.
“Sedangkan, tujuan acara ini sendiri adalah untuk memberikan pemahaman mendalam kepada guru dan Bunda PAUD mengenai pentingnya transisi PAUD ke SD yang bebas dari tekanan akademik,” ungkap Bunda Rini.
Selain itu, lanjut Bunda Rini, mengadvokasi pelaksanaan kebijakan Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah di satuan pendidikan dasar. Serta, menampilkan praktik baik dari guru PAUD dan SD sebagai inspirasi transisi yang berkualitas dan bermakna. (*)
- Pewarta : Saputra Wijaya
- Foto : Saputra
- Penerbit : Ronie Dwito