
SURABAYA || PINTAR INDONESIA – Arumi Bachsin Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur mengapresiasi karya Mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Pendidikan Tata Rias Universitas Negeri Surabaya (Unesa) bertajuk “Rupasampurna”.
Hal ini disampaikan Koorprodi S-1 Pendidikan Tata Rias, Nia Kusstianti melalui rilis resminya pada Selasa, (24/06/25).
Nia Kusstianti mengatakan bahwa, Arumi Bachsin kagum dengan kreativitas seperti ini. Sehingga, menjadi branding bagi Prodi Tata Rias, yang dapat melahirkan para penata rias yang perannya sangat dibutuhkan di dunia kerja dan industri.
“Arumi Bachsin kagum dengan model dan jenis tata rias yang dihasilkan mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Tata Rias Unesa. Terutama kreasi rambut model atau motif bunga, serta berbagai model lainnya,” kata Nia.
Menurut Nia, Arumi Bachsin mengaku kagum dengan sentuhan kreativitasnya yang sangat kuat sekali. Hal ini penting untuk mewarnai dunia tata rias di Jawa Timur bahkan di Indonesia.
“Menurut Ibu Arumi, karya mahasiswa seperti ini tentu dapat mendorong perkembangan dunia tata rias di Jawa Timur untuk Indonesia,” terangnya.
Menurut Nia, dalam acara cipta karya bertajuk “Rupasampurna” yang diadakan di Lagoon Avenue Mall Sungkono Surabaya, pada Jumat, (20/06/25) lalu menyuguhkan karya tata rias terbaik mahasiswa angkatan 2021, hasil dari proses pembelajaran berbasis riset dan eksplorasi budaya.
“Cipta karya tahun ini terbagi menjadi empat kelompok dengan masing-masing kelompok memiliki sub-tema unik yang menunjukkan inovasi dan kreativitas mahasiswa,” terangnya.
Kelompok Skin Project mengusung tata rias bertema ‘Botanical Beauty,’ kelompok Hair Project dengan tema ‘Flower’, kelompok Fantasy Hair dengan tema ‘Larasati’, dan kelompok Wedding Project dengan tema ‘Bridal Modification.’
Proses persiapan sampai hadirnya gelar karya itu selama satu semester dengan melibatkan sebanyak 71 mahasiswa. Kegiatan ini untuk memamerkan karya mahasiswa sekaligus untuk memperkuat keterampilan, pengalaman mahasiswa.
Wakil Rektor III Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi dan Science Center, Bambang Sigit Widodo menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar panggung penampilan estetika, melainkan panggung kreativitas yang menunjukkan identitas, sejarah, dan makna hidup yang terus berubah.
“Bahwa tata rias di dunia akademik dan kesenian adalah bahasa visual, sebuah narasi yang diungkapkan melalui warna, garis, tekstur, dan ekspresi,” ungkap Bambang. (*)
- Pewarta : Saputra Wijaya
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Ronie Dwito