
SURABAYA || PINTAR INDONESIA – Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera, Kementerian Sosial (Kemensos) RI menggandeng Forum Rektor Indonesia (FRI) bersama sama mengentaskan kemiskinan di Indonesia khususnya di Jawa Timur.
Langkah strategis Kemensos RI dengan menggandeng PTN-PTS se-Jawa Timur untuk atasi kemiskinan tersebut dituangkan dalam Penandatanganan dokumen kerja sama pada Senin, (10/02/25) di Graha Unesa.
Mensos Saifullah Yusuf menuturkan bahwa, Penandatanganan dokumen kerja sama dengan 262 perguruan tinggi se-Jatim dengan difasilitasi oleh Forum Rektor Indonesia (FRI) ini merupakan kolaborasi strategis perguruan tinggi dengan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan, khususnya di Jawa Timur.

“Kegiatan ini dalam rangka berkolaborasi membangun sinergi dan saling memperkuat antara pemerintah dalam hal ini Kemensos dengan PTN dan PTS untuk menjawab persoalan kemiskinan,” tutur Mensos Saifullah.
Dalam sambutannya, Mensos Saifullah mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) 2025 sebanyak 52,54 persen penduduk miskin ada di Pulau Jawa. Sebaran terbesar penduduk miskin yaitu 16,19 persen ada di Jawa Timur.
“Kita tahu itu data kemiskinan dari BPS. Presiden (Prabowo Subianto) ingin ke depan masalah kemiskinan ini diatasi dengan cara saksama dan juga menggunakan data terbaru, efektif, dan tepat sasaran,” tegasnya.
Dengan kerja sama ini, Mensos Saifullah mengharapkan tahun ini atau paling lambat tahun depan kemiskinan ekstrim bisa ditekan sampai nol (0) persen. Dan nanti pada lima tahun yang akan datang, kemiskinan di Indonesia sudah di bawah 5 persen.
Ditempat yang sama, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Fauzan mengatakan bahwa kolaborasi ini dalam rangka membangun kesamaan persepsi meningkatkan peran perguruan tinggi yang berdampak bagi masyarakat.
“Artinya, perguruan tinggi memainkan peran strategis sebagai problem solver atas berbagai persoalan yang terjadi di masyarakat, salah satunya terkait kemiskinan,” tandas Fauzan.
Dalam konteks ini, pengentasan kemiskinan tentu menggunakan strategi berdasarkan pada kajian, sehingga fenomenal kemiskinan tidak bisa hanya diselesaikan dengan cara memberikan bantuan, tetapi perlu ada treatment yang lain setelah adanya kajian dari berbagai sisi.
Sementara itu, Rektor Unesa sekaligus Ketua FRI, Nurhasan menuturkan bahwa, kolaborasi ini merupakan bagian dari peran dan kontribusi perguruan tinggi dalam membangun bangsa. Termasuk Unesa.
“Hasil riset dan inovasi perguruan tinggi yang banyak bisa digunakan pemerintah sebagai dasar pengambilan kebijakan dan pengentasan kemiskinan sehingga lebih terukur, tepat sasaran, dan efektif,” ungkap pria yang akrab disapa Cak Hasan.
Menurut Cak Hasan, kerja sama ini tidak hanya penting, tetapi juga sangat vital dan strategis dalam menghadirkan solusi yang berkelanjutan. Kolaborasi ini juga merupakan langkah yang tepat dalam percepatan penurunan kemiskinan di wilayah Jatim dan dapat mempercepat tercapainya penurunan angka kemiskinan ekstrim di Indonesia. (*)
- Pewarta : Tulus Black Power
- Foto : Tulus
- Penerbit : Ronie Dwito