
SURABAYA || PINTAR INDONESIA – SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya terus berkomitmen turut melestarikan budaya batik Indonesia. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah dengan mengajak siswa SMP untuk belajar bersama Mencanting Batik.
Program Mencanting Batik yang diadakan pada Kamis, (02/10/25) di Basement Smamda Tower bersama siswa siswi SMP di Surabaya ini dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional 2025.
Beberapa perwakilan SMP yang turut keseruan Mencanting Batik di Smamda tersebut diantaranya ada Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) Smamda, SMP Muhammadiyah 4 Surabaya, SMP Muhammadiyah 2 Surabaya, SMPN 29 Surabaya, SMP IPIEMS dan SMP Maryam.

Elvira Putri Fajareena (14) siswi SMPN 29 Surabaya kelas 8 ini mengaku kaget tapi senang ketika diajari proses pembuatan batik. Mulai membuat sketsa, memanaskan malam sebagai bahan mencanting hingga menggoreskan canting di atas kain.
“Seru seru. Ini pertama kali saya mencanting. Awalnya takut karena malamnya panas banget. Takut ketumpahan. Tapi, setelah diajarin caranya mengambil malam (tinta) lalu digoreskan ke kain aku malah ketagihan membuat design batiknya,” ujar Elvira sembari tertawa.
Hal senada juga disampaikan Nayla Khanza Laksmi Nadinda (14) siswi SMP Muhammadiyah 4 Surabaya kelas 9 yang mengaku sering belajar membatik tapi menggunakan krayon atau tinta warna biasa. Sedangkan, menggunakan canting baru kali pertama mencoba.
“Wah menarik dan menyenangkan. Ternyata membuat batik itu tidak mudah, panas dan harus sabar agar bisa membuat sebuah karya batik yang istimewa. Pantas kalau harga batik itu mahal karena prosesnya cukup sulit. Aku baru sadar batik itu istimewa,” terang Nayla bangga.
Para pelajar SMP yang ikut belajar Mencanting Batik di Smamda Surabaya ini kompak mengaku bangga menggunakan busana batik. Terlebih lagi, setiap hari Jumat di sekolah wajib berseragam batik. Sehingga, mereka merasa nyaman dan terbiasa.
“Batik itu bukan hanya untuk orang tua saja tapi juga bisa untuk anak anak muda. Karena tren batik sekarang itu modern dan bisa dikombinasikan dengan busana modern,” tandas Izzatulafifah (15) pelajar SMP Islam Maryam Surabaya.
Rr.Tanti Puspitorini, S.S selaku Wakil Kepala Sekolah Smamda Bidang Humas mengaku bangga dan mengapresiasi terhadap siswa siswi SMP di Surabaya yang terlihat antusias dan penuh semangat saat belajar Mencanting Batik bersama Smamda Surabaya.
“Ketika kami mengundang perwakilan siswa tiap sekolah untuk belajar Mencanting Batik di Smamda Surabaya langsung disambut baik. Ini menunjukkan generasi muda Surabay cinta batik,” ungkap Tanti bangga.
Tanti berharap, tahun depan pada Hari Batik Nasional bisa kembali menggandeng lebih banyak pelajar SMP di Kota Surabaya untuk belajar membatik dan mengedukasi agar cinta dan bangga akan budaya batik Indonesia.
Serunya lagi, Smamda Surabaya juga mengundang murid Inbound Student program Rotary Youth Exchange. Diantaranya, Engie en Nana (French) siswi Smamda Surabaya, Aiko Omura (Jepang) SMAK St Louis 1 Surabaya, Paavo Hermanni Mulari (Korea) SMA Vita Surabaya dan Nila Robin Hernandez Camacho (Belanda) SMA Trimurti Surabaya. (*)
- Pewarta : Saputra Wijaya
- Foto : Saputra
- Penerbit : Ronie Dwito