 
        SURABAYA || PINTAR INDONESIA – Berbagai kegiatan menarik diselenggarakan kaum muslim untuk merayakan Hari Santri Nasional (HSN). Salah satunya seperti yang dilaksanakan MWC NU Simokerto dengan menggelar kegiatan Kirab Resolusi Jihad.
Kirab Resolusi Jihad yang dilakukan pada Sabtu, (25/10/25) untuk merayakan HSN 2025 ini diikuti ribuan pelajar dan santri dari berbagai sekolah serta pesantren di Kecamatan Simokerto, Surabaya.
Rais Syuriah MWCNU Kecamatan Simokerto, KH.Ir.Abdullah Hamsyi menuturkan bahwa, Kirab Revolusi bukan sekadar pawai, melainkan wujud nyata semangat santri untuk meneladani perjuangan para ulama dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia melalui Resolusi Jihad.
“Alhamdulilah, kirab ini disambut baik oleh masyarakat. Hingga, ribuan pelajar dan tumpah ruah di jalanan mengikuti Kirab Resolusi Jihad untuk merayakan HSN 2025,” tutur Gus Dullah usai melepaskan secara resmi kirap resolusi jihad, Sabtu, (25/1025).
Menurut Gus Dullah, para santri memiliki peran penting dalam menjaga semangat kebangsaan dan nilai-nilai keislaman yang rahmatan lil‘alamin.
Dengan mengenakan atribut khas santri dan membawa bendera merah putih serta bendera organisasi, para peserta mengekspresikan semangat cinta tanah air dan komitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kirab yang diinisiasi oleh MWC NU Simokerto, bekerja sama dengan PAC PERGUNU serta Banom NU se-Kecamatan Simokerto, diikuti oleh ribuan pelajar dan santri dari berbagai lembaga pendidikan. Diantaranya, RA-MI-MTs-MA Miftachul Ulum, RA-MI-MTs Ibnu Husain, MI Darus Sa’adah, MI Nurul Huda 1, TK-SD-SMP-SMA Nurul Huda dan lainnya. Serta, seluruh Banom dan Badan Otonom NU di Kecamatan Simokerto, termasuk PAC Muslimat, PAC Ansor, PAC Fatayat, PAC Pagar Nusa, dan PAC IPNU-IPPNU Simokerto.
Masyarakat tampak antusias berdiri di tepi jalan, menyaksikan rangkaian kirab yang berlangsung meriah namun tertib. Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi dan penguatan semangat kebangsaan di kalangan pelajar, santri, dan masyarakat luas.
“Santri harus terus menjadi garda depan penjaga moral bangsa, meneruskan perjuangan para kiai dan ulama,” pungkas Gus Dullah. (*)
- Pewarta : Saputra Wijaya
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Ronie Dwito

 
                        




 
         
         
         
         
         
        