
SIDOARJO || PINTAR INDONESIA – Kemendikdasmen, semua guru selain Guru Bimbingan dan Konseling (BK) memiliki tugas sebagai pembimbing dan konselor bagi murid-murid. Karena, guru BK sangat penting dalam mendukung perkembangan siswa secara menyeluruh, baik dari segi akademik, pribadi, sosial, maupun karier.
Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah), Abdul Mu’ti, mengatakn bahwa, Guru BK membantu siswa untuk mengenali potensi diri, memahami kekuatan dan kelemahannya, serta membuat keputusan yang tepat dalam berbagai aspek kehidupan.
“Semua guru pada waktunya akan memiliki tugas sebagai guru BK untuk mendampingi muridnya tidak hanya dalam hal yang berkaitan dengan akademik dan pembelajaran tetapi juga nonakademik misalnya pengembangan bakat dan minat, mendampingi murid jika ada masalah psikologis, dan lain-lain,” kata Menteri Mu’ti saat menghadiri peluncuran program studi Pendidikan Profesi Guru dan S2 Pendidikan Dasar di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sabtu, (10/05/25).
“Pelatihan untuk Guru BK sudah dimulai tahun lalu, selanjutnya akan kami latih guru non-BK supaya memiliki kemampuan bimbingan dan konseling dalam rangka memperkuat pendidikan karakter yang berbasis sekolah dengan pendekatan bimbingan dan konseling,” sambungnya.
Guru BK turut berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang positif dan aman melalui program pengembangan diri, penguatan karakter, serta pencegahan dan penanganan perilaku menyimpang. Dengan bimbingan yang tepat, siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, sehat secara mental, dan siap menghadapi tantangan hidup di masa depan.
Guru adalah agen peradaban. Ini berarti bahwa guru memiliki peran penting dalam membentuk, membangun, dan meneruskan nilai-nilai peradaban suatu bangsa. Pendidikan bukan sekadar proses mentransfer pengetahuan, melainkan pembentukan karakter, nilai, dan kepribadian peserta didik secara utuh.
Selain itu, guru tidak hanya berperan sebagai pusat informasi atau sumber utama pengetahuan, tetapi menjadi pendamping, pembimbing, dan penyedia lingkungan belajar yang mendukung siswa untuk aktif, mandiri, dan kreatif dalam proses belajarnya.
“Guru bukan hanya pengajar, tetapi juga pembimbing, teladan, dan motivator yang membentuk pola pikir kritis, sikap empati, serta nilai moral dalam diri siswa,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Hidayatullah, menyampaikan dengan diluncurkannya program studi PPG dan S2 Pendidikan Dasar di Umsida ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam menyiapkan tenaga pendidik professional. (*)
- Pewarta : Saputra Wijaya
- Foto : Istimewa
- Penerbit : Ronie Dwito