
SURABAYA || PINTAR INDONESIA – Rasa bangga dan bahagia pasti dirasakan para mahasiswa yang telah lulus serta dikukuhkan sebagai wisudawan terbaik di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Termasuk, mahasiswa penyandang disabilitas yang lulus dengan nilai IPK baik.
Salah satunya adalah Desy Ramadhani Maghfiroh Ayu Putri wisudawan S1 Prodi Desain Komunikasi Visual Unesa asal Surabaya. Gadis yang akrab disapa Fira ini merupakan penyandang disabilitas tuli yang mampu lulus dengan nilai IPK 3,43.
“Bangga dan senang pastinya. Prestasi ini sebagai hadiah kepada kedua orang tua saya yang selalu ada memberikan support paling besar. Sehingga, saya bisa meraih semua mimpi mimpi besar saya,” kata Fira usai melakukan pengukuhkan 1.553 wisudawan jenjang sarjana terapan, sarjana, magister, dan doktor dalam gelaran wisuda periode 115 pada Sabtu, (30/08/25) di Graha Unesa Surabaya.

Fira juga mengaku, wisudawan S1 ini sebagai bukti kepada masyarakat dan dunia bahwa seorang penyandang disabilitas itu juga bisa sukses dan menjadi orang hebat yang memberikan karya luar biasa bagi Negara.
Hebatnya lagi, gadis penyandang disabilitas tuli berusia 24 tahun ini tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik saja namun juga seorang model berprestasi yang telah melalang buana di dunia modelling.
Kini, Fira telah mendirikan kelas khusus modelling disabilitas bernama “FDM Management” yang sudah dibangun sejak lama sebagai wadah bagi teman teman disabilitas berkarya dan menumbuhkan kepercayaan diri.
“Setelah lulus aku akan bekerja di perusahaan besar yang sesuai bidang. Namun, aku juga akan terus mengembangkan dunia modelling bersama teman teman disabilitas,” terangnya.
Selain Fira, juga ada wisudawan S1 disabilitas tuli bernama Salma Shafiyyah (23) Prodi Pendidikan Tata Rias UNESA dengan IPK 3,69.
Meskipun memiliki keterbatasan, gadis yang akrab disapa Salma ini pantang menyerah untuk terus belajar dan meraih mimpi agar bisa menjadi penata rias profesional yang handal. Serta, untuk membuktikan diri kepada dunia bahwa seorang disabilitas juga bisa menjadi orang hebat.
“Aku ingin bisa hadir memberikan manfaat tidak saja bagi sesama penyandang disabilitas tapi juga masyarakat luas. Agar dunia mengetahui, disabilitas juga bisa berprestasi dan menjadi orang hebat,” ungkap Salma yang didampingi Juru Bicara Isyarat (JBI) Unesa bernama Sherlita Restu wisudawan S1 Pendidikan Tata Rias.
Rektor UNESA, Prof. Dr. Nurhasan menyampaikan selamat kepada seluruh wisudawan. Sekaligus berpesan agar para wisudawan UNESA bisa menjadi calon pemimpin masa depan yang bisa memberikan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan dimanapun nanti berkarier.
Rektor Unesa yang akrab disapa Cak Hasan ini juga mengingatkan kepada para lulusan bahwa menjadi sarjana bukan hanya gelar yang tertulis di lembar ijazah, tetapi di dalamnya melekat sebuah tanggung jawab moral yaitu mengamalkan ilmu pengetahuan, pengalaman, dan kompetensi untuk kemaslahatan sosial.
- Pewarta : Saputra Wijaya
- Foto : Saputra
- Penerbit : Ronie Dwito